-->

Dampak Makanan dan Minuman Manis

Saat ini hampir semua anak-anak lebih memilih makanan dan minuman yang mengandung gula daripada makanan sehat dan bergizi. “Pola konsumsi seperti ini dapat memicu penyakit seperti obesitas, diabetes, dan karies gigi pada anak yang diakibatkan oleh gula tambahan yang terdapat dalam makanan dan minuman tersebut,” kata Dokter Aman Bhakti Pulungan, Spesialis Anak Endokrin RSCM.     Dia menjelaskan bahwa di Indonesia ada sekitar 19% anak di bawah usis 5 tahun yang mengalami obesitas. Obesitas pada anak dan remaja di sejumlah Negara, termasuk Indonesia, antara lain disebabkan oleh asupan gula tambahan berlebih yang dikonsumsi anak. Menurut data yang didapat dari Unit Kerja Koordinas Ikatan Dokter Anak Indonesia, sejak Mei 209 hingga Februari 2011, terdapat 590 orang anak dan remaja di bawah usia 20 tahun yang merupakan pengidap diabetes tipe 1 di seluruh Indonesia. “Orang tua harus mewaspadai asupan gula tambahan pada anak. Jangan sampai berlebihan karena dapat memicu timbulnya gangguan system metabolisme dalam tubuh.”, jelas Aman. Selain itu, penyakit diabetes mudah tmbul akibat terganggunya proses metabolisme gula darah di dalam tubuh sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Aman juga menjelaskan efek ketagihan dapat timbul saat anak semakin banyak dan sering mengonsumsi makanan manis secara berlebihan. “Makanan yang banyak mengandung gula berlebih dapat menaikkan sensitivitas insulin, sehingga terjadi gangguan toeransi glukosa pada tubuh yang berakhir pada penyakit diabetes.”, tambahnya. Kadar glukosa darah yang tinggi atau terlalu rendah juga dapat mengganggu proses belajar dan memori yang berhubungan dengan konsentrasi anak. Bahkan bila berlangsung terus menerus, dapat merusak jaringan otak dan memperlambat daya pikir.


Demikian Post kali ini tentang Dampak Makanan dan Minuman Manis
LihatTutupKomentar